{HHRMA~Bali} ACTION - KERJA! KERJA! KERJA! -- BENTUK Komite Pengawas Ketenagakerjaan
Written by lowongan kerja on 5:52 PM
SALAM
Saya terus terang agak capek kalau sekedar berkomentar.
Saya adalah "penikmat" dari Jusuf Kalla dan Dahlan Iskan... karena ACTION ! dan KERJA ! KERJA ! KERJA !
Jadi, tolong beri solusi kongkret..... OK ??
Yang sudah kami lakukan :
Setiap 2 bulan sekali ada Kumpul SDM Bali topik ketenagakerjaan untuk semua kalangan dengan prinsip MURAH MERIAH MANFAAT
Dan selalu kami undang pihak Disnaker secara gratis.
Kadang mereka datang, kadang tidak......
Bulan lalu kami adakan survey perusahaan yang belum ikut Jamsostek di area Kuta, Legian, Seminyak
Dana dibiayai oleh Jamsostek dengan dana Rp 6.000 per data perusahaan yang belum ikut.....
Sebenarnya menyedihkan ya dananya, namun demi idealisme kami tetap jalan.
Karena ini sangat membantu secara kongkret untuk Jamsostek dan Disnaker
Dan semoga bila ditindaklanjuti, maka dapat membantu pekerja untuk mendapat cover perlindungan
Didapat data 400 perusahaan yang belum ikut
Kami serahkan datanya ke Jamsostek
Jamsostek akan bersurat ke Disnaker untuk mengundang 400 perusahaan tsb
Topiknya : Sosialisasi aturan Ketenagakerjaan (sub topik yang disembunyikan : Aturan Jamsostek)
Atau kalau bisa lobby bupati Topiknya : Temu Usaha Bupati dan Pengusaha Kuta Legian Seminyak.... agar lebih menarik untuk hadir....
Dana dari Jamsostek. Pakai nama Disnaker. Pelaksana lapangan Forum SDM Bali
Bulan ini kami roadshow ke SMK SMK untuk Bimbingan karir yang diselipi materi ttg Ketenagakerjaan
Kami ajak Serikat Pekerja dan HR Manager untuk ikut
Sebagai implementasi SKB 3 menteri untuk memasukkan materi ketenagakerjaan di materi sekolah dan kampus
Juga dengan Bpk Subagia (pensiunan Kabid HI Kab Badung) akan mengirim proposal ke Kampus untuk masuk memberi materi Ketenagakerjaan
Bisa dapat dalam bentuk Seminar, Kuliah Umum, atau sebagai dosen pendamping dalam matakuliah Manajemen SDM atau sejenisnya
Mengenai UMK, sebenarnya yang perlu lebih disosialisasikan adalah Struktur dan Skala Upah
Dari Nopember 2011 sampai Februari 2012 kemarin sudah ada 4x digelar kegiatan mengenai hal ini
Dari yang relatif mahal sampai yang hanya 150 ribu perhari
Harus ditanamkan : Kesadaran bahwa makin kompeten pekerja, maka wajib mendapatkan penghargaan. Itu yang wajib!
Terus terang, untuk pekerja malas, tidak mau maju, provokator, maka yang seperti ini jangankan UMK, saya tegas rekomen dibawah UMK
Kalau masih bandel, ya sudah di"binasakan" saja.... Harus tegas lah....
Kalau masih bandel, ya sudah di"binasakan" saja.... Harus tegas lah....
Mengharap APINDO ?
Saya diminta masuk ke APINDO Bali
Namun saya mengajukan beberapa syarat.
Kalau disetujui, ok saya masuk di bidang organisasi dan keanggotaan.
Kita tetap harus membantu tentu dengan kondisi tertentu yang kondusif..
Untuk Serikat Buruh saya juga siap membantu berbagi pengetahuan, informasi dan pengalaman
kalau merekanya yang tidak siap, dan hanya mengkritik saja tanpa ada "isinya" ya seperti tong kosong nyaring bunyinya kan?
Jadi perlu kita isi tuh tong-nya..
Kalau mereka tidak mau, ya kita bisa kritik balik.....
Intinya, kalau program atau misinya bagus, ya mesti kita bantu, support dan beri dukungan dengan cara semampu kita
Tapi kalau mereka melenceng, ya mesti digebuk juga.
Kanwil Pajak, Jamsostek dan Jasa Raharja sudah saya kritik habis
Biasanya sih masalah kinerja dan perilaku "oknum" aparatnya yang masih payah...
Tapi tetap saya dukung program mereka yang layak didukung
Yang jelas, saat ini saya dan tean teman masih memprioritaskan terbentuknya Komisi Pengawas Ketenagakerjaan di Bali
Semacam Komisi Penaggulangan AIDS, Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan.... semacam itulah...
Sangat sangat penting hal ini
Ayo berbuat yang teknis... bukan waktunya lagi berkomentasi beranalisis....
KERJA ACTION !!
Salut untuk Pak Iman yang komitmen berbagi ilmu
Maaf pak. kondisi memang belum kondusif
Kegiatan yang murah saja masih agak susah laku
Yang penting komitmen dan konsisten ya pak...
Apalagi untuk yang sudah mapan....
Sudah agak enak tidak ada beban di materi
Ada teman teman yang masih bermodalkan idealisme saja
Salam
Gunawan
gunawanwicaksono@Hotmail.com
To: learning_sharing_forum@yahoogroups.com
From: gun_wardono@yahoo.co.id
Date: Wed, 2 May 2012 11:25:30 +0800
Subject: Bls: [learning_sharing_forum] Komite Pengawas Ketenagakerjaan
Dari: Bayu Aji <iman_bayu_adji@yahoo.co.id>
Kepada: "learning_sharing_forum@yahoogroups.com" <learning_sharing_forum@yahoogroups.com>
Dikirim: Rabu, 2 Mei 2012 9:43
Judul: Bls: [learning_sharing_forum] Komite Pengawas Ketenagakerjaan
Dari: "teddy25574@yahoo.co.id" <teddy25574@yahoo.co.id>
Kepada: learning_sharing_forum@yahoogroups.com
Dikirim: Rabu, 2 Mei 2012 7:32
Judul: Re: [learning_sharing_forum] Komite Pengawas Ketenagakerjaan
He3x soal ginian sih bukan cuma di bali pak di jatim aja khususnya sby dsktrnya aja gitu kok dan inilah jadinya kalo SDM gak ada mapping + persiapan talent utk suksesi, jadinya ntar maen comot aja dari dinas lain / honda yg dirasa kelebihan orang, misal satpol PP, pasar, dll
Lha di gresik aja dimana SP/SB-nya terkenal dg kekompakannya setingkat kadisnaker aja yg ngisi adl mantan kepala pasar, lha gimana jadinya ngatur kerjaan krn kompetensinya gak nututin ha3x
Jadi gimana enaknya? Ya gampang aja yaitu dg jadikan lokasi dimana kt kerja + sbg praktisi HRD agar bs penuhin normatif dg tanpa harus nunggu dilaporkan oleh kary / ada pengawas datang, mslhnya skrg seberapa besar nyali praktisi HRD utk soundingkan hal ini ke manajemen? Minimal utk meyakinkan bhw kalo IR beres maka akan tercipta knds stabil dan kalo dah stabil baru bisa mikir / ngomong lainnya yg sifatnya PD dan OD
gunawanwicaksono@Hotmail.com
To: learning_sharing_forum@yahoogroups.com
From: gun_wardono@yahoo.co.id
Date: Wed, 2 May 2012 11:25:30 +0800
Subject: Bls: [learning_sharing_forum] Komite Pengawas Ketenagakerjaan
Boleh ikut nimbrung nich...... saya setuju dg pendapat para pendekar2 HRD sebelumnya, tapi sedikit mengupas masalah HI kita trend tahunannya selalu saja tertuju pd persoalan kenaikan UMK yg menjadi pertarungan sengit Apindo-SP dari tingkat kabupaten/kota ke tingkat profensi dg menyebar secara nasionalnya
permasalahnnya SP ingin kenaikan UMK besar untuk menyejahterakan anggotanya sedangkan Apindo mengerem laju kenaikan UMK agar melindungi kepentingan anggota perusahaan agar tdk tercekik oleh kenaikan UMK yg besar
kalau kita telaah kenaikan UMK sebenarnya lebih pada penyesuain UMK untuk menyesuaikan pd kebutuhan hidup yg tiap tahunnya juga naik, tapi dilain sisi jika UMK terus di biarkan lepas kenaikannya akan menghambat pertumbuhan investasi krn biaya tenaga kerja kita kurang dpt besaing dg negara lain
di beberapa negara UMK yg diterima oleh pekerja adalah upah yg sdh saving money, hal ini disebabkan negara sdh mengandle kebutuhan masyarakatnya dari sektor tranportasi masal, perlindungan kesehatan yg di cover oleh asuransi dll
jadi persoalannya di negara ini pemerintah membebankan biaya kebutuhan hidup masyarakatnya yg hrsnya menjadi tanggung jawab pemerintah dlm beban kenaikan UMK, ini lah yg menjadi problem yg tak akan ada habis2nya, krn pekerja tdk akan pernah saving money dan perusahaan akan sulit untuk bersaing......
Salam
Gunarto
Dari: Bayu Aji <iman_bayu_adji@yahoo.co.id>
Kepada: "learning_sharing_forum@yahoogroups.com" <learning_sharing_forum@yahoogroups.com>
Dikirim: Rabu, 2 Mei 2012 9:43
Judul: Bls: [learning_sharing_forum] Komite Pengawas Ketenagakerjaan
Nahhhhhh, pakarnya HI urun rembug, good point Mas Teddy, bener banget.
Dari yang Mas Teddy soroti tampak sekali penempatan pejabat tekhnis di isi oleh person yang tidak memahami permasalahan tekhnis.
Apa impact-nya ??? Sangat luar biasa impact-nya, dengan sukses Gresik menjadi salah satu diantara 3 Kota/Kabupaten yang paling rawan kondisi ketenagakerjaannya di Indonesia. Berdasarkan pengamatan dari Depnaker Pusat, ada tiga daerah paling rawan, yaitu Gresik, Batam, dan Bekasi yang dengan sukses menggeser Sidoarjo, Medan dan Tangerang.
Jadi harus benar-2 dilihat keseriusan para pemimpin organisasi publik kita, kalau perlu Apindo mengusulkan bahkan kalau perlu membiayai seminar atau workshop atau short course untuk para pejabat publik tentang Competency Management System, maupun Performance Management System. Kalau menggantungkan diri pada kesadaran ya mana bisa, perlu dorongan dan tarikan dari stakeholder yang lain, dalam hal ini dari unsur pengusaha.
Diperlukan fundamental dan strategic action yang bersifat long-term, tidak sekedar memadamkan api saja.
Mau serius membenahi HI ? Mulai dari yang fundamental dulu, yang mendasar....
Salam,
Iman
Dari: "teddy25574@yahoo.co.id" <teddy25574@yahoo.co.id>
Kepada: learning_sharing_forum@yahoogroups.com
Dikirim: Rabu, 2 Mei 2012 7:32
Judul: Re: [learning_sharing_forum] Komite Pengawas Ketenagakerjaan
He3x soal ginian sih bukan cuma di bali pak di jatim aja khususnya sby dsktrnya aja gitu kok dan inilah jadinya kalo SDM gak ada mapping + persiapan talent utk suksesi, jadinya ntar maen comot aja dari dinas lain / honda yg dirasa kelebihan orang, misal satpol PP, pasar, dll
Lha di gresik aja dimana SP/SB-nya terkenal dg kekompakannya setingkat kadisnaker aja yg ngisi adl mantan kepala pasar, lha gimana jadinya ngatur kerjaan krn kompetensinya gak nututin ha3x
Jadi gimana enaknya? Ya gampang aja yaitu dg jadikan lokasi dimana kt kerja + sbg praktisi HRD agar bs penuhin normatif dg tanpa harus nunggu dilaporkan oleh kary / ada pengawas datang, mslhnya skrg seberapa besar nyali praktisi HRD utk soundingkan hal ini ke manajemen? Minimal utk meyakinkan bhw kalo IR beres maka akan tercipta knds stabil dan kalo dah stabil baru bisa mikir / ngomong lainnya yg sifatnya PD dan OD
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
From: Gunawan Wicaksono <gunawanwicaksono@hotmail.com>
Sender: learning_sharing_forum@yahoogroups.com
Date: Tue, 1 May 2012 04:33:14 +0000
To: <learning_sharing_forum@yahoogroups.com>
ReplyTo: learning_sharing_forum@yahoogroups.com
Cc: Gunawan Wicaksono<gunawanwicaksono@hotmail.com>
Subject: [learning_sharing_forum] Komite Pengawas Ketenagakerjaan
Salam
Isu lokal Hari Buruh Sedunia di Bali mengangkat masalah PEMBENTUKAN KOMITE PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
Bagi saya, Pertama sebenarnya isu ini datang dari niat baik.
Kedua, isu ini muncul karena kondisi realitas di lapangan.
Ketiga, keprihatinan atas lemahnya pengawasan ketenagakerjaan di Bali.
Kondisi di lapangan di Bali, hanya ada 6 pegawai pengawas ketenagakerjaan. Dua di Kab.Badung, 1 di Denpasar, 1 di Karangasem dan 2 di Propinsi.
Dengan hanya berjumlah 6 orang untuk mengawasi puluhan ribu perushaan di Bali, tentu bila mereka bekerja setengah baik saja, maka pasti ngos ngosan
Apalagi kalau bekerja sangat baik, wah bisa mati berdiri dalam tugas mereka......
Tahun ini katanya ada 1 yang pensiun.
Tahun depan ada 2 yang pensiun... Sedangkan belum ada penambahan
Kalaupun ada, bagaimana kualitasnya para junior ini ??
Belum lagi kalau bicara tentang budget yang katanya sangat terbatas.
Tunjangan fungsional pegawai pengawas ketenagakerjaan di Dinas Propinsi Bali sudah baik sejak 3 tahun lalu. Yakni 1 juta perbulan
Namun, yang di kabupaten kota hanya mendapat tunjangan Rp 100 ribu sebulan. Luar biasa.....
Belum lagi adanya birokrasi dan budget operasional.
Dahulu bisa melaksanakan sidak kapan saja dengan dana yang tersedia.
Saat ini hanya dengan bekal SURAT TUGAS maka barulah bisa dana (yang terbatas) tersebut keluar.
Ya dengan tunjuangan minim maka tak heran bila mereka menunggu turunnya Surat Tugas barulah mereka jalan....
Mana mau mereka sidak dengan dana pribadi.... sangat manusiawi kan ?
Nah dari kondisi riil inilah dan dilandasi niatan baik untuk membantu .... maka saya mendukung dan turut menandatangani Surat Pernyataan rekan rekan buruh mengenai tuntutan dibentuknya Komite Pengawas Ketenagakerjaan (Perburuhan) Indenpenden
Mengenai teknis dan bentuk serta hal hal lainnya, ok lah nanti kita diskusikan lebih detil......
Karena yang jelas, para pengawas perlu bantuan. Tugas preventif turun ke lapangan / perusahaan untuk memberikan sosialisasi, kesadaran, sekaligus pemantauan dini perlu dilaksanakan.....
Semoga dengan tuntutan ini, Pemprov Bali dan juga Pemkab dan Pemkot menyadari betapa ada "masalah" dalam pegawai Pengawas Ketenagakerjaan di Bali danjuga di seluruh Indonesia
Isunya sudah sampai Jakarta. Kementerian Tenaga Kerja --katanya-- sudah membentuk Komite Pengawas di Tingkat Nasional.
Bila ada hal hal yang tidak tertangani di daerah, maka bisa dilempar ke Jakarta
Namun saya hubungi 2 orang selevel di bawah ass menteri, mereka belum tahu siapa saja nama anggota, alamat email dan tentu no HP anggota Komite Pengawas di Kemneterian tsb.
Wah menyedihkan juga ya......
Salam
Gunawan
__._,_.___
Milis Hotel Human Resources Managers Association Bali
�~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~�
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup http://groups.yahoo.com/group/HHRMA-Bali/
Untuk mengirim pesan ke grup ini, kirim email ke HHRMA-Bali@yahoogroups.com
Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke HHRMA-Bali-unsubscribe@yahoogroups.com
�~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~�
�~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~�
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup http://groups.yahoo.com/group/HHRMA-Bali/
Untuk mengirim pesan ke grup ini, kirim email ke HHRMA-Bali@yahoogroups.com
Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke HHRMA-Bali-unsubscribe@yahoogroups.com
�~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~�
.
__,_._,___
0 comments: Responses to “ {HHRMA~Bali} ACTION - KERJA! KERJA! KERJA! -- BENTUK Komite Pengawas Ketenagakerjaan ”